Alhamdulillah sdh hampir 1 bulan sejak yudisium. Awalnya tak ada niat untuk memilih radiologi sebagai bagian pertama untuk mengawali perjalanan koasku. Bahkan untuk menjadikan radiologi sebagai bagian pertama membuatnya berada di posisi paling terakhir dari alternative planning yang sudah kupersiapkan. Namun, apa daya rencanaku mungkin bukanlah yang terbaik buatku menurut Allah SWT. Aku justru mendapati radiologi sebagai bagian pertamaku. Di bagian inilah semangat baru telah lahir.
Hari jum'at biasanya menjadi hari melapor untuk masuk bagian baru. Dan seperti biasanya saya hadir tepat saat mereka (teman satu minggu) selesai melapor. Hmm, maklum kebiasaan telat belum bisa hilang. Teman-temanku pun mencari cara bagaimana agar kebiasaanku hilang dan memilih aku sebagai chief di bagian ini. Awalnya aku menganggapnya gurauan semata hingga pada hari senin, hari pertama masuk bagian, gubernur bertanya pada kami "siapa chief di sini?" serentak teman-temanku menunjukku yang kebetulan duduk di kursi paling depan. Saya pun tidak bisa menunjuk orang lain karena gubernur main percaya aja sama teman-temanku dan langsung menyuruhku untuk menelpon dokter yang akan mengisi bimbingan.
Serangan stres mendadak pun dengan cepatnya memasuki pikiranku. Tidak tahu harus berbuat apa karena tak ada operan dari chief sebelumnya. Aku pun segera menelepon chief sebelumnya dan mendapatkan pembekalan singkat. Untung saja teman-teman mingguku bersedia membantuku dan mereka semuanya kuangkat menjadi asisten chief. "Okay, tidak apa-apa saya yang jadi chief tetapi semuanya adalah asisten chief," sambil tertawa menghibur diri.
Singkat cerita, aku pun tak pernah lagi terlambat selama menjabat sebagai chief. Maksudku itu hanya berlangsung di minggu pertamaku, karena begitu ada chief selanjutnya kebiasaanku kadang-kadang kumat lagi. Hehehe.
Hari demi hari kami lalui bersama-sama, mulai dari bimbingan, cari foto, liat pemeriksaan, minta tandatangan, menyontek log book berjamaah, dimarahi residen, terlambat, makan siang, ke toilet, kejar-kejaran pembimbing, hujan-hujan, belajar kelompok sampai membentuk girl band pun kami lakukan bersama-sama. Maklum kami juga ga mau ketinggalan trend girl band, hahaha :P Karena kami kebetulan cewek semua makanya sebisa mungkin kami selalu kompak sampai alasan dimarahi sama residen pun sama yaitu "apa itu 'tampak glioblastoma multiforme', pasti kalian semua nyontek?" Kami mencari tahu apa yang salah dengan tulisan itu. Beberapa di antara kami mengira yang salah adalah kata mutiforme nya, tetapi setelah di cek foto contekannya memang tulisannya begitu. Beberapa jam sebelum pengundian kami baru tahu kalau yang seharusnya itu 'tampak gambaran kelainan glioblastoma multiforme'. Astagaaaa, ternyata itu yah. Ckckck.
Tibalah detik-detik menjelang pengundian. Log book pun diperiksa satu per satu dan ternyata perbedaannya sangatlah tipis. Ada log book yang sudah terisi lengkap tandatangannya dan beberapa masih kurang tandatangannya, ada yang menulis obstruktif dan ada pula yang menulis destruktif (ketahuan nyonteknya). Akhirnya kami mengakui bahwa kami memang menerapkan sistem nyontek berjamaah. Lebih baik jujur kan daripada ketahuan cari alasannya. Mungkin itu juga yang menjadi alasan nilai kami di log book bagus-bagus dan alhamdulillah kami mendapat undian penguji yang baik hatinya.
Minggu demi minggu telah berlalu, setiap minggunya selalu ada hal yang membuat kami menjadi lebih dekat. Untungnya di saat-saat terakhir kami sempat belajar bersama, makan bersama (walaupun yang satu ini sangat sering) dan juga karaokean bersama. Makan bersama sebenarnya sering sih mulai dari kantin WS, minimarket LB, orange, roti daeng, nasi goreng mba asih, coto daeng, dunkin donuts, KFC ratulangi sampai bekal pun dimakan bersama-sama. Dan mungkin kami akan merindukan kebersamaan ini. Walaupun nanti kami akan berbeda siklus dan bagian semoga kami masih bisa bersama-sama. Dan rindu itu sudah mulai terasa sejak hari kami meninggalkan minggu ke-3 kami di radiologi.
Mungkin di lain kesempatan saya akan bercerita tentang mereka (teman-teman satu minggu) di radiologi. Teman-teman yang selama ini membuat cara pandangku sedikit terbuka. Mereka yang percaya dan membantuku selama menjadi chief di bagian ini. Orang-orang yang bisa diajak kerjasama dan mendengarku.
Terima kasih untuk teman mingguku di radiologi, koas radiologi yang lain, bu ani dkk, semua residen radiologi, supervisor radiologi, pembimbing dan pengujiku, para radiografer, staff radiologi, dan pasien di radiologi yang membantuku belajar menjadi lebih baik. Semoga esok jauh lebih baik dari hari ini. Aamiin.
Alhamdulillahi Rabbil Alamin.
Sesungguhnya Engkau Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Mu ini yaa Allah. Berkahilah ilmuku dan jadikanlah aku hamba-Mu yang bertaqwa.