Pepatah pernah berkata "bahagia itu ketika pikiran, perasaan dan perbuatan semuanya selaras." Dan kalimat itu tiba-tiba saja melintas di timeline twitterku. Hal yang lucu dari kalimat tersebut adalah secara tidak langsung mengatakan bahwa bahagia itu adalah orang yang sehat jiwanya. Tetapi kita tidak membahas itu kali ini, jadi abaikan saja.
Yang jadi topik kali ini adalah tentang seseorang yang hatinya berkata sesuatu tetapi ia memilih untuk bersikap berlawanan dengan kata hatinya. Saya berharap saya yang salah mengartikan perasaannya. Kita memang tidak pernah tahu hati seseorang seperti apa. Entah kita sudah bertahun-tahun bersamanya ataukah kita hanya sepintas lalu dalam hidupnya, namanya kata hati hanya penciptanya yang mengetahui. Orang yang memiliki kata hati itu saja kadang terkecoh dalam menafsirkannya apalagi kita yang kadang hanya menjadi penonton kisahnya.
Seorang teman yang aku tahu memiliki karakter yang lumayan keras namun sebenarnya ia memiliki hati yang lumayan rapuh dan sangat lembut. Saat itu aku merasa ada sesuatu hal yang ingin dia sampaikan tetapi ia memilih untuk menyimpannya untuk sementara waktu sampai kondisinya tepat untuk mengatakannya. Akupun tak memaksa ia untuk segera mengatakannya. Kubiarkan ia merangkai kata-kata yang tepat sehingga nantinya aku tidak salah mengartikan maksudnya. Sampai pada saat di mana kami dalam kondisi yang sangat mendukung barulah ia mengatakan hal yang disimpannya sedari tadi. Sudah ku duga akan hal itu tetapi saat ini aku tak ingin terlalu banyak memprediksi seperti sebelumnya. Kubiarkan ia menyampaikan hal yang sedari tadi mengganggu pikirannya. Setelah ia menyampaikan semua cerita tersebut, ada sesuatu hal yang kurasa mengganggu di balik cerita itu. Aku sebenarnya tak mengerti maksud dari mengapa ia ingin menyampaikan hal itu setelah menyimpannya lumayan lama. Mengapa tak langsung mengatakannya saja? Atau mengapa hal itu tak usah dibahas saja? Apapun itu, kali ini aku tak ingin berpikiran aneh-aneh lagi. Yang ku tahu dari ceritanya, ia sangat bahagia mendengar cerita tersebut. Walaupun terkadang aku tak sepenuhnya yakin akan pengakuannya. Entah hanya perasaanku saja atau memang begitu adanya, ia hanya tak ingin seseorang menjadi terlihat sangat buruk di mata beberapa orang. Menjaga nama baik seseorang dengan bersikap demikian menurutku tidak mudah. Hanya seseorang yang memiliki hati yang kuat yang dapat menunjukkan sebuah sikap. Walaupun dikatakan bahagia itu jika pikiran, perasaan dan perbuatan selaras. Menurutku, ia membuktikan bahagia itu dengan caranya sendiri dan bahagia dapat diraih dengan berbagai cara.
Kamis, 20 Desember 2012
Senin, 01 Oktober 2012
Everything changes
Dengan adanya waktu yang terus berputar maka perubahan adalah sahabat bagi sang waktu. Segalanya dapat berubah dan satu-satunya hal yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri.
Berawal dari sebuah kata berubah. Banyak hal yang ingin disampaikan dari kata tersebut. Entah kata itu mewakilkan hal yang sedang terjadi saat ini atau pun di masa depan. Tentu saja hari ini telah berubah dari hari sebelumnya, yang di mana seseorang yang sedih bisa kembali bersemangat atau pun sebaliknya. Tak ada yang statis di dunia ini. Iman, kedudukan, kepercayaan, harta serta orang-orang yang dicintai setiap saat dapat berubah. Lalu apakah kita akan menjadi akibat dari perubahan tersebut atau kita lah pelaku perubahan itu?
Setiap orang punya alasan tersendiri untuk memilih berubah saat ini atau pun nanti. Siapa yang tahu itu terbaik untuknya atau mungkin sebaliknya? Kita mungkin tidak mengetahuinya, untuk itu Allah SWT ada untuk menjawab kebimbangan hati manusia. Yang dibutuhkan seorang hamba bukanlah semua hal yang terbaik menurutnya tetapi rasa syukur bahwa semua hal yang diberikan Allah SWT adalah yang terbaik.
Ingin berubah atau sudah berubah, apakah itu hal yang salah di mata anda? Yang pasti jika ke arah yang lebih baik mengapa tidak? Tetapi dapatkah anda mengetahui ini yang terbaik bagi saya atau tidak? Jika tidak, mengapa anda yakin bahwa saya salah? Biarkan waktu yang membuktikan akibat dari sahabat yang bernama perubahan. Dan bersiaplah bahwa segalanya akan berubah. (Mudah2an ke arah yang lebih baik)
Berawal dari sebuah kata berubah. Banyak hal yang ingin disampaikan dari kata tersebut. Entah kata itu mewakilkan hal yang sedang terjadi saat ini atau pun di masa depan. Tentu saja hari ini telah berubah dari hari sebelumnya, yang di mana seseorang yang sedih bisa kembali bersemangat atau pun sebaliknya. Tak ada yang statis di dunia ini. Iman, kedudukan, kepercayaan, harta serta orang-orang yang dicintai setiap saat dapat berubah. Lalu apakah kita akan menjadi akibat dari perubahan tersebut atau kita lah pelaku perubahan itu?
Setiap orang punya alasan tersendiri untuk memilih berubah saat ini atau pun nanti. Siapa yang tahu itu terbaik untuknya atau mungkin sebaliknya? Kita mungkin tidak mengetahuinya, untuk itu Allah SWT ada untuk menjawab kebimbangan hati manusia. Yang dibutuhkan seorang hamba bukanlah semua hal yang terbaik menurutnya tetapi rasa syukur bahwa semua hal yang diberikan Allah SWT adalah yang terbaik.
Ingin berubah atau sudah berubah, apakah itu hal yang salah di mata anda? Yang pasti jika ke arah yang lebih baik mengapa tidak? Tetapi dapatkah anda mengetahui ini yang terbaik bagi saya atau tidak? Jika tidak, mengapa anda yakin bahwa saya salah? Biarkan waktu yang membuktikan akibat dari sahabat yang bernama perubahan. Dan bersiaplah bahwa segalanya akan berubah. (Mudah2an ke arah yang lebih baik)
Senin, 17 September 2012
Tuh kan rindu lagi
Sudah ketebak pasti isinya tentang rindu.
Yaiyalah judulnya saja begitu, pasti isinya seputar itulah..
Sebenarnya saya juga sudah bosan posting beginian tapi karena saya takut orangnya bosan dengar saya bilang begini jadi terpaksa di sini saja. Hahahaaaa..
Penasaran siapa orangnya? Hmm.. bagi yang merasa saja deh, wkwkwk (nnti jd kontroversial)
Baiklah supaya tidak menimbulkan fitnah, orang yang dimaksud adalah seorang sahabat karib yang selalu membuatku merasa nyaman saat bersamanya. Entah apa yang telah diperbuatnya, hanya sekedar mendengar suara ataupun membaca kembali pesan singkat darinya hati ini terasa lega (ebuset kata-katanya). Tetapi sudah hampir 1 minggu ini tak ada kabar lagi tentangnya padahal kami tidak berada dalam situasi yang sangat sibuk dibandingkan sebelum-sebelumnya. Hmmm... yaaaahhh mau diapa lagi :(
Saya sebenarnya bingung kalau mau menerjemahkan apa yang saya rasakan ke dalam tulisan (pusing mau tulis bagaimana, emoticonnya juga tidak lengkap). Pokoknya RINDU TITIK!!
Huaaahhhh, inilah bagian yang paling menyiksa. Rinduuuuu....
1. Saat berada di suatu tempat. Entah kenapa semua orang terlihat seperti dirinya, selalu merasa sebentar lagi akan bertemu padahal kenyataannya tidak. :(
2. Saat mendengar bunyi handphone. Buru-buru ingin mengangkat telepon atau membaca sms, berharap namanya tertera di layar dan kenyataannya hanya sapaan operator atau jarkom. :(
3. Saat berada di rumah. Hmm.. kira-kira yang ketok pintu itu sapa yah? Huaaaahhhhh :(
4. Saat tertidur. Mimpinya ketemu dia, ga mau bangun karena kalau bangun yah ga akan ketemu :(
5. Saat dinas atau jaga. Berharap yang antar konsul itu yah dia :( ataauuuuu paling tidak ketemu di kantin lah. :(
Bayangkan saja betapa tersiksanya kalau rindu sudah datang...
Tiba-tiba, menetap dan berulang
Hmm... Tuh kan rindu lagi :(
Yaiyalah judulnya saja begitu, pasti isinya seputar itulah..
Sebenarnya saya juga sudah bosan posting beginian tapi karena saya takut orangnya bosan dengar saya bilang begini jadi terpaksa di sini saja. Hahahaaaa..
Penasaran siapa orangnya? Hmm.. bagi yang merasa saja deh, wkwkwk (nnti jd kontroversial)
Baiklah supaya tidak menimbulkan fitnah, orang yang dimaksud adalah seorang sahabat karib yang selalu membuatku merasa nyaman saat bersamanya. Entah apa yang telah diperbuatnya, hanya sekedar mendengar suara ataupun membaca kembali pesan singkat darinya hati ini terasa lega (ebuset kata-katanya). Tetapi sudah hampir 1 minggu ini tak ada kabar lagi tentangnya padahal kami tidak berada dalam situasi yang sangat sibuk dibandingkan sebelum-sebelumnya. Hmmm... yaaaahhh mau diapa lagi :(
Saya sebenarnya bingung kalau mau menerjemahkan apa yang saya rasakan ke dalam tulisan (pusing mau tulis bagaimana, emoticonnya juga tidak lengkap). Pokoknya RINDU TITIK!!
Huaaahhhh, inilah bagian yang paling menyiksa. Rinduuuuu....
1. Saat berada di suatu tempat. Entah kenapa semua orang terlihat seperti dirinya, selalu merasa sebentar lagi akan bertemu padahal kenyataannya tidak. :(
2. Saat mendengar bunyi handphone. Buru-buru ingin mengangkat telepon atau membaca sms, berharap namanya tertera di layar dan kenyataannya hanya sapaan operator atau jarkom. :(
3. Saat berada di rumah. Hmm.. kira-kira yang ketok pintu itu sapa yah? Huaaaahhhhh :(
4. Saat tertidur. Mimpinya ketemu dia, ga mau bangun karena kalau bangun yah ga akan ketemu :(
5. Saat dinas atau jaga. Berharap yang antar konsul itu yah dia :( ataauuuuu paling tidak ketemu di kantin lah. :(
Bayangkan saja betapa tersiksanya kalau rindu sudah datang...
Tiba-tiba, menetap dan berulang
Hmm... Tuh kan rindu lagi :(
Minggu, 16 September 2012
Terasa sepi
Seperti kebanyakan postingan di blog ini, kali ini hadir kembali dengan postingan yang serupa. Hanya berisi ungkapan perasaan di saat aku sedang sendiri. Yah mau bagaimana lagi, saat aku senang atau lagi banyak kerjaan pasti tidak akan ada waktu untuk duduk sendiri sambil memainkan jari di atas keyboard. Alhasil tulisan dalam blog ini hanya berisi rasa terpuruk. Hahaha... Aneh memang..
Baiklah para pembaca (anggap saja ada, padahal pembacanya yah cuma saya sendiri) kita kembali ke topik awal yang judulnya "terasa sepi".
Mengutip sebuah voice note seseorang yang isinya itu: ...di dalam keramaian aku masih merasa sepi, sendiri memikirkan kamu...uu..uu.. (bacanya harus pake nada yah :p ). Yupp.. saat ini seperti itulah perasaanku. Walaupun di sekelilingku terdapat banyak sekali orang yang berlalu lalang tetap saja rasanya kok sepi yah. Mungkin inilah yang sering dikatakan orang-orang, manusia emang ga ada syukurnya. Kalau lagi ramai maunya sendiri, eh sekalinya sepi mau ramai lagi.. Apa sihh..
Beginilah kalau tidak ada teman cerita, kalau nulis banyak belok-beloknya. Belum selesai yang satu, eh ngelantur ke topik yang lain lagi. Kapan selesainya kalau begini??? Nah.. berawal dari kebiasaanku yang senang sekali bercerita itu ternyata tidak semua orang menyukainya. Yaiyalah, coba cerita di samping orang tidur atau mungkin yang lagi sibuk belajar kalau tidak diteriaki atau dimaki-maki. Hehehe.. Tapi serius tidak semua orang suka dengan kebiasaan orang-orang yang senang bercerita. Tentu saja hal itu wajar dan tidak salah. Apalagi jika seseorang itu dijadikan subjek dalam topik pembicaraan, entah kalian akan bercerita tentang hal negatif orang itu maupun hal positif yang ada pada dirinya. Karena itu ada yang mengatakan "mulut mu, harimau mu". Nah.. bagaimana kalau kita berhenti membicarakannya, karena saya tidak mau mengulang kesalahan yang sama lagi. Maaf untuk para pembaca yang sedang penasaran ataupun yang baru mulai penasaran. Oia maaf juga untuk yang tidak mengerti.
Intinya saya hanya ingin bercerita tentang saya, tidak ada sangkut pautnya dengan orang lain. Perasaan sepi yang sedang melanda ini tidak lain berawal dari kebiasaan dan kebodohan saya. Saya hanya ingin sendiri saat ini tetapi rasa sepi ini perlahan menyiksaku. Untuk orang yang semangatnya berasal dari orang-orang di sekelilingnya, sepi ini hanyalah pelarian dari kesalahan yang terjadi. Lari sekencang apapun tak mampu membohongi perasaannya untuk mengakui hadirnya rasa sepi yang perlahan menariknya untuk berhenti melangkah. Bukankah sama saja dengan mematikan karakter? Sudahlah, saya hanya tak mau terlalu memikirkannya. Rasa sepi ini sudah terlalu mendominasi perasaan dan pikiranku saat ini. Untung saja dalam PPDGJ-III tidak ada diagnosis untuk "SEPI PASCA PROBLEM." (tuh kan ngelantur lagi)
Bagi para pembaca, maaf jika tulisan ini tak dimengerti ataupun membosankan. Memang tulisan ini hanya sebuah psikoterapi bagi penulisnya dalam mengobati rasa sepi. Tidak ada niat untuk menyebarluaskan masalah ataupun meminta belas kasih. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih.
NB:
Afek: Inappropriate
Baiklah para pembaca (anggap saja ada, padahal pembacanya yah cuma saya sendiri) kita kembali ke topik awal yang judulnya "terasa sepi".
Mengutip sebuah voice note seseorang yang isinya itu: ...di dalam keramaian aku masih merasa sepi, sendiri memikirkan kamu...uu..uu.. (bacanya harus pake nada yah :p ). Yupp.. saat ini seperti itulah perasaanku. Walaupun di sekelilingku terdapat banyak sekali orang yang berlalu lalang tetap saja rasanya kok sepi yah. Mungkin inilah yang sering dikatakan orang-orang, manusia emang ga ada syukurnya. Kalau lagi ramai maunya sendiri, eh sekalinya sepi mau ramai lagi.. Apa sihh..
Beginilah kalau tidak ada teman cerita, kalau nulis banyak belok-beloknya. Belum selesai yang satu, eh ngelantur ke topik yang lain lagi. Kapan selesainya kalau begini??? Nah.. berawal dari kebiasaanku yang senang sekali bercerita itu ternyata tidak semua orang menyukainya. Yaiyalah, coba cerita di samping orang tidur atau mungkin yang lagi sibuk belajar kalau tidak diteriaki atau dimaki-maki. Hehehe.. Tapi serius tidak semua orang suka dengan kebiasaan orang-orang yang senang bercerita. Tentu saja hal itu wajar dan tidak salah. Apalagi jika seseorang itu dijadikan subjek dalam topik pembicaraan, entah kalian akan bercerita tentang hal negatif orang itu maupun hal positif yang ada pada dirinya. Karena itu ada yang mengatakan "mulut mu, harimau mu". Nah.. bagaimana kalau kita berhenti membicarakannya, karena saya tidak mau mengulang kesalahan yang sama lagi. Maaf untuk para pembaca yang sedang penasaran ataupun yang baru mulai penasaran. Oia maaf juga untuk yang tidak mengerti.
Intinya saya hanya ingin bercerita tentang saya, tidak ada sangkut pautnya dengan orang lain. Perasaan sepi yang sedang melanda ini tidak lain berawal dari kebiasaan dan kebodohan saya. Saya hanya ingin sendiri saat ini tetapi rasa sepi ini perlahan menyiksaku. Untuk orang yang semangatnya berasal dari orang-orang di sekelilingnya, sepi ini hanyalah pelarian dari kesalahan yang terjadi. Lari sekencang apapun tak mampu membohongi perasaannya untuk mengakui hadirnya rasa sepi yang perlahan menariknya untuk berhenti melangkah. Bukankah sama saja dengan mematikan karakter? Sudahlah, saya hanya tak mau terlalu memikirkannya. Rasa sepi ini sudah terlalu mendominasi perasaan dan pikiranku saat ini. Untung saja dalam PPDGJ-III tidak ada diagnosis untuk "SEPI PASCA PROBLEM." (tuh kan ngelantur lagi)
Bagi para pembaca, maaf jika tulisan ini tak dimengerti ataupun membosankan. Memang tulisan ini hanya sebuah psikoterapi bagi penulisnya dalam mengobati rasa sepi. Tidak ada niat untuk menyebarluaskan masalah ataupun meminta belas kasih. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih.
NB:
Afek: Inappropriate
Sabtu, 28 Juli 2012
Happy Birthday My Best Friend Farah Ekawati Mulyadi
July, 28th 2012
Selamat ulang tahun untuk sahabat terbaikku Farah Ekawati Mulyadi :)
Semoga di usia ke 20 tahun ini mimpinya dapat tercapai dan senantiasa dirahmati oleh Allah SWT.
Today is Farah's birthday. I just want to say Happy Birthday Farah. May Allah SWT always bless you :)
Love you always Facin :) Thanks for everything :*
Selamat ulang tahun untuk sahabat terbaikku Farah Ekawati Mulyadi :)
Semoga di usia ke 20 tahun ini mimpinya dapat tercapai dan senantiasa dirahmati oleh Allah SWT.
Minggu, 22 Juli 2012
Labil
Saat ini mungkin hati sedang mengalami masa-masa labil. Tidak menentu apa yang sedang ia rasakan. Bahkan hal-hal yang dulunya ia sangat senangi, kini hanya bisa dilakukan berdasarkan mood. Rasa lelah dengan dunia sekitar ataukah hanya kekecewaan atas diri sendiri? Entahlah, aku juga tak tau apa yang ia rasakan.
Mungkin ia akan kembali seperti dahulu ataukah ia menjadi sesuatu yang tak kau kenal lagi.
Apapun itu semoga ke arah yang lebih baik. Aamiin.
Mungkin ia akan kembali seperti dahulu ataukah ia menjadi sesuatu yang tak kau kenal lagi.
Apapun itu semoga ke arah yang lebih baik. Aamiin.
Marhaban yaa Ramadhan
Assalamualaikum teman-teman. Lama tak berjumpa di dunia maya ini. Lama juga yah kira2 lebih setengah tahun.. Hehehe..
Tetapi alhamdulillah kita masih dipertemukan dengan bulan suci ini, bulan ramadhan. Saat hanya ingin mengucapkan mohon maaf kepada teman-teman atas kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Semoga kita masih dipertemukan dengan bulan-bulan ramadhan selanjutnya bersama orang-orang terkasih dan semoga ramadhan tahun ini kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Selamat menjalankan ibadah puasa teman-teman :) Marhaban yaa Ramadhan.
Tetapi alhamdulillah kita masih dipertemukan dengan bulan suci ini, bulan ramadhan. Saat hanya ingin mengucapkan mohon maaf kepada teman-teman atas kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Semoga kita masih dipertemukan dengan bulan-bulan ramadhan selanjutnya bersama orang-orang terkasih dan semoga ramadhan tahun ini kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Selamat menjalankan ibadah puasa teman-teman :) Marhaban yaa Ramadhan.
Langganan:
Postingan (Atom)